Ringkasan
TEKAD
1.
Implementasi
Aqidah
Menurut istilah aqidah yaitu keyakinan hati dan
pembenarannya terhadap sesuatu. Dalam Al-Qur’an aqidah diartikan sebagai
keimanan kita terhadap Allah SWT yakni mengakui sebagai kewujudanNya. Orang
yang beraqidah memilki ciri-ciri taat beribadah kepada Allah karena hanya
Allahlah yang pantas untuk disembah. Dalam islam orang yang beraqidah adalah
orang yang beriman, beriman terhadap enam rukun iman yang harus kita percayai.
Aqidah merupakan sember dan hasil yang tampak pada suatu peradaban manusia. Al-Qur'an surah Al-Kahfi 110 yang artinya : "Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada
Tuhannya.". Aqidah merupakan sumber Allah yang mutlak, sehingga
seorang mukmin harus mempercayai tentang Aqidah Islamiyah yang harus di
implementasikan pada suatu kehidupan.
Tidaklah sulit bagi seorang mukmin yang beriman untuk mengimani(
mempercayai) enam rukun iman. Sesuai yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an
Surah An-Nisa : 69. "Dan
barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka
itulah teman yang sebaik-baiknya".
2.
Karakteristik Dakwah Rasulullah
Rasulullah berdakwah secara terusmenerus dan
kemudian disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Selama Rasulullah SAW remaja dan
dewasa, Allah senantiasa menjaga beliau dari kerusakan moral dan kejahiliahan
pada zaman tersebut. Rasulullah SAW beserta para mujahid pada zama itu mereka
berada di barisan dakwah, mereka selalu mengalami suatu cobaan dan rintangan
dalam mnyebarkan agama Islam. Akan tetapi Nabi Muhammad dan para mujahid pada
masa itu memiliki keyakinan penuh bahwa tidak perlu merasa takut dengan masalah
yang besar karena Allah Yang Maha Besar pasti akan menolongnya. Sesuai Firman
Allah QS. Al-Baqarah : 214
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu
sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan
kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya
pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Rasulullah berdakwah secara rahasia bahkan
diperkirakan dakwah Rasulullah secara rahasia itu selama 3 tahun, pelaksanaan
dakwah atas pilihan dan berdakwah melalui intelektual dan statu sosial.
3.
Qiyadah Wal Jundiyah
Qiyadah dapat diartikan sebagai pemimpin sedangkan
jundiyah yaitu sebagai pengikut ( anggota ). Maka dapat diartikan bahwa Qiyadah
wal jundiyah yaitu hubungan antara seorang pemimpin dengan anggota, dan
hubungan ini merupakan timbal balik atau dua arah antara si pemimpin dengan
pengikutnya.
Suatu organisasi tidak dapat bergerak ketika tidak
ada yang memimpin bahkan tidak ada anggotanya. Oleh karena itu butuh suatu
pemimpin dan anggota yang senantiasa akan memberikan suatu perubahan dan
pergerakan untuk mewujudkan visi dan misinya.
Pemimpin juga harus memilki sifat tegas sehingga
dapat menghapus perselisihan yang timbul. Anggota juga harus taat, dan
mengikuti arahannya, mendukung dan meluruskan perjalanannya, dan anggota juga
hasru senantiasa menegurnya ketika seorang pemimpin tersbut menyimpang dalam
suatu kebenaran. Kesadaran seorang pemimpin sangat menentukan pergerakan,
aktivitas, produktivitas dan keselamatan perjalanan jamaah.
Kaum muslimin meruapakan satu angkatan yang
bergerak dan berjuang untuk menegakkan kebenaran di atas bumi ini. Setiap
muslim merupakan pengemban dakwah, setiap pribadi muslim memilki kriteria yang
berbeda-beda, dengan kriteria tersebut maka dapat saling melengkapi dan
menyelaraskan dakwah.
Allah SWT
akan meminta pertanggungjawaban setiap pemimpin tentang kepemimpinannya
dan semua akan dinilai ( terhisab ). Semakin bertambahn orang yang dipimpinnya
semain bertambah pula yang dipikulnya dan setiap bertambah keluasan mean dan
geraknya semakin bertambah pula amanah yang berada pada pundaknya. Oleh karena
itu maka niatkanlah semua untuk Allah. Ikhlas karena Allah SWt, peka terhadap
pengawwasan dan penjagaan Allah SWT. Dan tak lupa memohon pertolongan dan
perlindungan dalam seluruh keadaan dan aktivitasnya. Pemimpin harus memilii
rasa tanggung jawab yang dapat mendorong untuk serlalu menjaga diri demi
memegang amanah. Ukhuwah persaudaraan dan terjalinnya kasih sayang yang tulus
dalam jamaah akan memberikan kekuatan positif.
Terdapat aturan dan aab pergaulan pimpinan dan
anggita yaitu (1) saling menghormati dan menghargai, (2) saling menjaga
perbicangan (3) saling mempercayai dan berbaik sangka (4) saling menasehati (5)
saling mencintai dan bersaudara (6) mempererat hubungan antara pemimpin dan
anggota (7) tunduk dibawah hukum Allah dan Rasulnya.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
(QS. An-nisa : 95)
4. Tarbiyah Dzatiyah
Tarbiyah dzatiyah ialah sejumlah metode tarbiyah yang diterapkan seorang
Muslim atau Muslimah, untuk dirinya guna membentuk kepribadian islami yang paripurna
dalam berbagai segi ilmu, iman, akhlak, sosial dan sebagainya serat naik tinggi
ke tingkat kesempurnaan sebagai manusia.
Tarbiyah dzatiyah juga merupakan tarbiyah ( pembinaan ) seseorang terhadap
diri sendiri dengan dirinya sendiri, dengan beragam metode dan dalam berbagai
sisi.
Urgensi-urgensi pada tarbiyah dzatiyah yaitu :
a. Menjaga diri mesti
didahulukan daripada orang lain.
Sesuai Firman
Allah SWT dalam QS. At-Tahrim : 6
“Hai
orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluarga kalian dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.
b. Membina diri
QS.
At-Taghabun : 9 dalam Firman Nya.
“Ingatlah
hari ( yang di waktu itu ) Allaj mengumpulkan kalian pada hari pengumpulan (
untuk dihisab )”.
c. Hisab kelak bersifat
individual
Allah
berfirman dalam QS. Maryam : 95
“Dan
tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari Kiamat dengan
sendiri-sendiri”.
d. Tarbiyah Dzatiyah lebih mampu
mengadakan perubahan
e. Tarbiyah dzatiyah adalah
sarana tsabat ( tegar ) dan istiqomah.
f. Sarana dakwah yang paling
kuat pengaruhnya
g. Cara benar untuk memperbaiki
realitas yanga ada.
Sebab-sebab
ketidakpedulian terhadap tarbiyah dzatiyah
a. Minimnya ilmu
b. Ketidakjelasan sasaran dan
tujuan
c. Ketergantungan terhadap dunia
d. Pemahaman yang salah tentang
Tarbiyah
e. Minimnya basis Tarbiyah yang
baik
f. Kurangnya para Murabbi
g. Panjang angan-angan
h. Kecenderungan untuk berpangku
tangan dan malas-malasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar