Jumat, 15 Maret 2013

Ringkasan TEKAD



Ringkasan TEKAD
1.      Implementasi Aqidah
Menurut istilah aqidah yaitu keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu. Dalam Al-Qur’an aqidah diartikan sebagai keimanan kita terhadap Allah SWT yakni mengakui sebagai kewujudanNya. Orang yang beraqidah memilki ciri-ciri taat beribadah kepada Allah karena hanya Allahlah yang pantas untuk disembah. Dalam islam orang yang beraqidah adalah orang yang beriman, beriman terhadap enam rukun iman yang harus kita percayai. Aqidah merupakan sember dan hasil yang tampak pada suatu peradaban manusia. Al-Qur'an surah Al-Kahfi 110 yang artinya : "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.". Aqidah merupakan sumber Allah yang mutlak, sehingga seorang mukmin harus mempercayai tentang Aqidah Islamiyah yang harus di implementasikan pada suatu kehidupan.
Tidaklah sulit bagi seorang mukmin yang beriman untuk mengimani( mempercayai) enam rukun iman. Sesuai yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa : 69. "Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya".
2.      Karakteristik Dakwah Rasulullah
Rasulullah berdakwah secara terusmenerus dan kemudian disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Selama Rasulullah SAW remaja dan dewasa, Allah senantiasa menjaga beliau dari kerusakan moral dan kejahiliahan pada zaman tersebut. Rasulullah SAW beserta para mujahid pada zama itu mereka berada di barisan dakwah, mereka selalu mengalami suatu cobaan dan rintangan dalam mnyebarkan agama Islam. Akan tetapi Nabi Muhammad dan para mujahid pada masa itu memiliki keyakinan penuh bahwa tidak perlu merasa takut dengan masalah yang besar karena Allah Yang Maha Besar pasti akan menolongnya. Sesuai Firman Allah QS. Al-Baqarah : 214
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Rasulullah berdakwah secara rahasia bahkan diperkirakan dakwah Rasulullah secara rahasia itu selama 3 tahun, pelaksanaan dakwah atas pilihan dan berdakwah melalui intelektual dan statu sosial.
3.      Qiyadah Wal Jundiyah
Qiyadah dapat diartikan sebagai pemimpin sedangkan jundiyah yaitu sebagai pengikut ( anggota ). Maka dapat diartikan bahwa Qiyadah wal jundiyah yaitu hubungan antara seorang pemimpin dengan anggota, dan hubungan ini merupakan timbal balik atau dua arah antara si pemimpin dengan pengikutnya.
Suatu organisasi tidak dapat bergerak ketika tidak ada yang memimpin bahkan tidak ada anggotanya. Oleh karena itu butuh suatu pemimpin dan anggota yang senantiasa akan memberikan suatu perubahan dan pergerakan untuk mewujudkan visi dan misinya.
Pemimpin juga harus memilki sifat tegas sehingga dapat menghapus perselisihan yang timbul. Anggota juga harus taat, dan mengikuti arahannya, mendukung dan meluruskan perjalanannya, dan anggota juga hasru senantiasa menegurnya ketika seorang pemimpin tersbut menyimpang dalam suatu kebenaran. Kesadaran seorang pemimpin sangat menentukan pergerakan, aktivitas, produktivitas dan keselamatan perjalanan jamaah.
Kaum muslimin meruapakan satu angkatan yang bergerak dan berjuang untuk menegakkan kebenaran di atas bumi ini. Setiap muslim merupakan pengemban dakwah, setiap pribadi muslim memilki kriteria yang berbeda-beda, dengan kriteria tersebut maka dapat saling melengkapi dan menyelaraskan dakwah.
Allah SWT  akan meminta pertanggungjawaban setiap pemimpin tentang kepemimpinannya dan semua akan dinilai ( terhisab ). Semakin bertambahn orang yang dipimpinnya semain bertambah pula yang dipikulnya dan setiap bertambah keluasan mean dan geraknya semakin bertambah pula amanah yang berada pada pundaknya. Oleh karena itu maka niatkanlah semua untuk Allah. Ikhlas karena Allah SWt, peka terhadap pengawwasan dan penjagaan Allah SWT. Dan tak lupa memohon pertolongan dan perlindungan dalam seluruh keadaan dan aktivitasnya. Pemimpin harus memilii rasa tanggung jawab yang dapat mendorong untuk serlalu menjaga diri demi memegang amanah. Ukhuwah persaudaraan dan terjalinnya kasih sayang yang tulus dalam jamaah akan memberikan kekuatan positif.
Terdapat aturan dan aab pergaulan pimpinan dan anggita yaitu (1) saling menghormati dan menghargai, (2) saling menjaga perbicangan (3) saling mempercayai dan berbaik sangka (4) saling menasehati (5) saling mencintai dan bersaudara (6) mempererat hubungan antara pemimpin dan anggota (7) tunduk dibawah hukum Allah dan Rasulnya.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
(QS. An-nisa : 95)
4.      Tarbiyah Dzatiyah
Tarbiyah dzatiyah ialah sejumlah metode tarbiyah yang diterapkan seorang Muslim atau Muslimah, untuk dirinya guna membentuk kepribadian islami yang paripurna dalam berbagai segi ilmu, iman, akhlak, sosial dan sebagainya serat naik tinggi ke tingkat kesempurnaan sebagai manusia.
Tarbiyah dzatiyah juga merupakan tarbiyah ( pembinaan ) seseorang terhadap diri sendiri dengan dirinya sendiri, dengan beragam metode dan dalam berbagai sisi.
Urgensi-urgensi pada tarbiyah dzatiyah yaitu :
a.       Menjaga diri mesti didahulukan daripada orang lain.
Sesuai Firman Allah SWT dalam QS. At-Tahrim : 6
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.
b.      Membina diri
QS. At-Taghabun : 9 dalam Firman Nya.
“Ingatlah hari ( yang di waktu itu ) Allaj mengumpulkan kalian pada hari pengumpulan ( untuk dihisab )”.
c.       Hisab kelak bersifat individual
Allah berfirman dalam QS. Maryam : 95
“Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari Kiamat dengan sendiri-sendiri”.
d.      Tarbiyah Dzatiyah lebih mampu mengadakan perubahan
e.       Tarbiyah dzatiyah adalah sarana tsabat ( tegar ) dan istiqomah.
f.       Sarana dakwah yang paling kuat pengaruhnya
g.      Cara benar untuk memperbaiki realitas yanga ada.
Sebab-sebab ketidakpedulian terhadap tarbiyah dzatiyah
a.       Minimnya ilmu
b.      Ketidakjelasan sasaran dan tujuan
c.       Ketergantungan terhadap dunia
d.      Pemahaman yang salah tentang Tarbiyah
e.       Minimnya basis Tarbiyah yang baik
f.       Kurangnya para Murabbi
g.      Panjang angan-angan
h.      Kecenderungan untuk berpangku tangan dan malas-malasan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar